Dalam rangka memperkuat tenun kebangsaan dan merawat kebinekaan, sebuah acara monumental bertajuk "Dialog Lintas Iman untuk Kerukunan Bangsa" telah sukses diselenggarakan. Acara yang diinisiasi oleh saya selaku Penyuluh Agama Islam Fungsional ini menjadi wadah silaturahmi bagi para tokoh agama, pemuka adat, dan perwakilan organisasi kepemudaan dari berbagai latar belakang keyakinan di Kota Banjarmasin.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membangun jembatan komunikasi yang efektif, meruntuhkan prasangka, dan mencari titik temu antarumat beragama dalam menghadapi tantangan zaman. Diskusi yang hangat dan konstruktif berpusat pada tiga isu utama:

• Peran agamawan dalam menangkal hoaks dan ujaran kebencian.
• Sinergi program keumatan untuk pengentasan kemiskinan.
• Pendidikan karakter moderat bagi generasi muda.

Salah satu momen paling berkesan adalah ketika para peserta secara bergantian membagikan praktik-praktik baik dari ajaran agamanya masing-masing yang relevan dengan upaya perdamaian dan kemanusiaan. Hal ini membuktikan bahwa pada esensinya, setiap agama mengajarkan cinta kasih dan kebaikan.

"Perbedaan keyakinan bukanlah tembok pemisah, melainkan mozaik indah yang membentuk wajah Indonesia. Tugas kita bersama adalah merawatnya dengan dialog dan kerja sama," ujar saya dalam sambutan pembuka.

Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama untuk menjaga kerukunan dan secara aktif berkolaborasi dalam berbagai kegiatan sosial di masa mendatang. Semoga ikhtiar kecil ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi terciptanya masyarakat yang rukun, damai, dan sejahtera.